Moms, Yuk Kenali 5 Tanda Sistem Imun Anak Turun dan Cara Mengatasinya

Imunitas, atau kekebalan tubuh, sering disebut sebagai benteng pertahanan kesehatan. Agar kesehatan Si Kecil selalu terjaga, Moms juga perlu mengetahui cara meningkatkan imun anak.

Imunitas dibentuk sejak awal kehidupan manusia, yaitu dalam masa kandungan. Bayi baru lahir mendapat dukungan imunitas dari ASI yang ia minum yang mengandung antibodi dan faktor pelindung kuman lainnya dari tubuh ibunya.

Dengan menyusui, bayi terlindungi dari risiko infeksi dan berbagai penyakit seperti diare, infeksi telinga dan pernapasan, meningitis asma, obesitas, alergi, diabetes, serta sindrom kematian bayi mendadak, atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Perlindungan dari ASI bahkan dapat berlanjut hingga setelah periode menyusui selesai. Penelitian menemukan, bayi yang menyusui memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker karena memiliki imunitas yang baik.

Dalam situs resmi World Health Organization dijelaskan bahwa sistem imunitas adalah sistem yang sangat kompleks yang bertanggung jawab dalam melawan penyakit. Tugas utama sistem imunitas adalah mengidentifikasi benda asing dalam tubuh (termasuk bakteri, virus, parasit, jamur, organ atau jaringan transplantasi) dan menghasilkan pertahanan tubuh untuk melawan benda asing tersebut.

Imunitas akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia manusia. Saat masih bayi dan anak-anak, sistem imunitas tubuh masih lemah karena masih belajar mengenali dan melindungi tubuh dari kuman yang masuk. Seiring waktu, tubuh akan menjadi lebih “pintar” dan mampu mengenali kuman dan menyerangnya begitu memasuki tubuh.

Dalam situs Alodokter dijelaskan bahwa sistem imunitas adalah kerja sama dari rangkaian sel, jaringan, protein, dan organ tubuh. Maka itu, bila sistem imunitas terganggu, tubuh menjadi lemah dan rentan terinfeksi atau terkena penyakit.


5 Tanda Imunitas Anak Menurun

Gangguan pada sistem imunitas bisa berskala ringan hingga berat. Bila skalanya ringan, seseorang bisa jadi tidak menyadarinya selama bertahun-tahun. Sementara, gangguan imunitas yang lebih berat bisa membuat seseorang sering mengalami infeksi berat sepanjang hidupnya.

Pada anak, tanda imunitas menurun sering kali ditandai dengan penyakit pilek, demam, atau flu yang terjadi berulang kali atau tak kunjung sembuh. Selain itu, Si Kecil bisa juga mengalami infeksi penyakit lain secara berulang.

Selain infeksi penyakit, ada juga kondisi lain yang dapat menjadi pertanda imunitas anak menurun. Berikut tanda-tanda imunitas anak menurun yang perlu Moms kenali:

  1.  Mudah Merasa Lelah

Sehari-hari, anak biasanya aktif bergerak. Jadi, wajar saja bila mereka merasa lelah. Namun, jika suatu hari Moms melihat Si Kecil tidak bersemangat setelah ia beristirahat, atau terlihat lelah padahal ia sedang tidak aktif bergerak, Moms patut waspada; jangan-jangan imunitasnya sedang menurun.

Saat sistem imunitas anak tidak bekerja dengan normal, tingkat energi Si Kecil pun ikut terganggu. Tubuhnya menjadi lebih cepat lelah karena bekerja keras melawan parasit dan bakteri berbahaya. Kondisi ini bisa membuat anak tidak nyaman dan terlihat lemas sepanjang hari.

  1.  Muncul Sariawan

Sariawan memang bisa terjadi akibat lidah atau bagian bibir tergigit. Namun, bila sariawan muncul tanpa penyebab yang jelas, kemungkinan sistem imunitas tubuh sedang menurun. Stres juga bisa memicu sariawan.

Sariawan akibat imunitas menurun bisa menyerang bibir, bagian dalam pipi, lidah, serta permukaan gusi. Meski tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Bila Si Kecil terserang sariawan, ia pun akan kesusahan makan, minum, dan bicara.

  1.  Muncul Demam

Perlu diketahui bahwa demam bukanlah suatu jenis penyakit, melainkan cara tubuh melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Jadi, jika Si Kecil demam, Moms tidak perlu langsung cemas karena itu tandanya tubuh anak sedang berperang melawan kuman penyakit.

Namun, jika demam Si Kecil cukup tinggi, dan berlangsung cukup lama, mungkin saja sistem imunitas tubuhnya sedang menurun. Salah satu tanda demam tinggi, selain suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celcius, adalah keluhan sakit kepala.

Jika anak terhitung sering mengalami demam, kemungkinan imunitas tubuhnya rendah dan terus-menerus bekerja keras melawan serangan infeksi. Bila ini terjadi, sebaiknya Moms segera mencari cara meningkatkan imun anak agar ia tidak sering mengalami demam.

  1.  Mengalami Masalah Pencernaan

Dikutip dari situs web CNN Indonesia, sekitar 70 persen jaringan sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan. Di pencernaan terdapat mikroorganisme atau bakteri baik yang bertugas melindungi usus dari berbagai infeksi dan mendukung kekebalan tubuh. Bila jumlah bakteri baik menurun, anak akan rentan terserang virus, peradangan kronis, hingga gangguan autoimun.

Oleh karena itu, masalah pencernaan, seperti diare, sembelit, kembung atau mual juga bisa menjadi pertanda sistem imunitas sedang menurun, apalagi bila terjadi terus-menerus. Apakah Si Kecil termasuk sering mengalami masalah ini, Moms?

  1.  Nafsu Makan Menurun

Anak yang sehat memiliki nafsu makan yang baik. Bila Si Kecil tiba-tiba terlihat lemas dan tidak berselera makan, mungkin saja sistem imunitas tubuhnya sedang menurun, Moms.

Penyebab nafsu makan menurun bisa saja karena ada infeksi di tenggorokan anak. Akibatnya, ia merasa tidak nyaman atau kesakitan sehingga tidak mau makan. Atau, anak tersedak atau muntah saat berusaha menelan makanan.

Jadi, jangan sepelekan anak yang tidak mau makan, ya, Moms. Segera cari cara meningkatkan imun anak agar ia dapat kembali berselera makan dan mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan. Jika kebutuhan nutrisi Si Kecil tidak terpenuhi, proses tumbuh kembangnya bisa terhambat.


Akibat Imunitas Menurun

Imunitas tubuh perlu dijaga agar selalu kuat. Bila sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh akan kesulitan melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Lebih jauh lagi, tubuh jadi lebih mudah diserang virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme berbahaya lainnya.

Begitu juga bagi Si Kecil. Menjaga imunitas anak agar tetap kuat penting dilakukan agar Si Kecil tidak mudah jatuh sakit. Bila anak sering sakit, proses tumbuh kembangnya akan terganggu atau tidak optimal. Rendahnya sistem imunitas anak juga dapat disertai dengan penyakit paru-paru.

Selain itu, anak yang memiliki sistem imunitas rendah akan lebih sulit sembuh saat terkena infeksi. Ini terjadi karena pertahanan dalam tubuh tidak cukup kuat untuk melindungi anak dari serangan setiap mikroorganisme berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.

Dikutip dari situs web Alodokter, bila fungsi pada imunitas anak terganggu, ada sejumlah kondisi yang bisa muncul dan mengganggu kesehatan Si Kecil:

●        Reaksi Alergi

Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem imunitas terhadap faktor atau senyawa yang dianggap asing dan berbahaya. Reaksi alergi yang timbul akibat gangguan sistem imunitas bisa memicu asma, eksim, dan alergi terhadap obat, makanan, lingkungan, dan sebagainya.

●        Gangguan Autoimun

Kondisi ini terjadi saat sistem imunitas menyerang organ dan jaringan tubuh yang sehat karena dianggap sebagai benda asing dan berbahaya. Contoh kondisi autoimun yaitu penyakit lupus, scleroderma, serta radang sendi pada anak.

●        Gangguan Imunodefisiensi

Kondisi ini terjadi saat sebagian dari sistem imunitas menghilang atau tidak berfungsi. Kondisi ini disebut juga kekurangan kekebalan tubuh. Contoh penyakit akibat kekurangan kekebalan tubuh antara lain defisiensi Imunoglobulin A (zat antibodi pada air liur dan cairan tubuh lainnya) dan sindrom Chediak-Higashi (ketidakmampuan sel darah putih jenis neutrofil memakan kuman).

●        Kanker Sistem Imunitas

Ada dua jenis kanker yang berkaitan dengan terganggunya sistem imunitas. Pertama adalah kanker sel darah putih atau leukemia. Kedua adalah kanker limfoma, yaitu kanker yang muncul dalam sistem limfatik.

Sistem imunitas yang rendah juga dapat mengganggu proses penyembuhan luka. Jika sistem imun lemah, maka kulit tidak dapat beregenerasi sehingga luka jadi sulit sembuh.

Seseorang yang sering mengalami infeksi juga kemungkinan memiliki sistem imun yang lemah. Dikutip dari situs web Halodoc, hal ini dapat ditandai dengan ciri berikut:

-  Mengalami lebih dari empat kali infeksi telinga dalam satu tahun

-  Mengalami pneumonia dua kali selama setahun

-  Mengalami sinusitis kronis dalam setahun


Cara Mengatasi Imunitas yang Menurun

Salah satu unsur utama pendukung imunitas adalah nutrisi. Kuat atau lemahnya sistem imunitas anak turut ditentukan oleh asupan gizi yang ia konsumsi. Penelitian menemukan, kondisi malnutrisi atau kekurangan nutrisi dapat membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi.

Berikut contoh nutrisi yang dianggap penting untuk menjaga imunitas anak:

●        Vitamin A, membantu mencegah infeksi dan menjaga jaringan mukosa

●        Vitamin B2 dan B6, meningkatkan resistensi infeksi bakteri dan mencegah penurunan respons sistem imunitas

●        Vitamin C, mampu mendukung nutrisi lain dalam meningkatkan sistem imunitas

●        Vitamin D, mampu berfungsi sebagai antimikroba pada tuberkulosis

●       Herbal seperti Meniran hijau atau Phyllanthus sp., sangat dikenal memiliki fungsi imunomodulator, yaitu dapat mengaktifkan sistem kekebalan untuk berperan secara maksimal. Dikutip dari situs web Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, meniran telah dipelajari dan dievaluasi dalam uji klinis berbagai penyakit infeksi, seperti hepatitis B kronis, tuberkulosis, vaginitis, dan infeksi varicella-zoster.

Selain memastikan Si Kecil mendapat asupan gizi yang cukup, Moms juga dapat melakukan berbagai langkah berikut sebagai cara meningkatkan imun anak agar ia tidak jadi gampang sakit:

-  Terapkan pola makan bergizi seimbang. Pastikan anak rutin mengonsumsi protein, sayur, dan buah dalam menu makan hariannya.

-  Jaga berat badan tubuh anak pada kisaran normal

-  Biasakan anak untuk aktif bergerak atau berolahraga

-  Pastikan waktu tidur anak tercukupi setiap hari

-  Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar

-  Lakukan vaksinasi sesuai jadwal dokter

-  Hindari kontak dengan orang sakit


Moms juga dapat memberikan STIMUNO Sirup secara rutin kepada anak usia 1 tahun ke atas sebagai cara meningkatkan imun anak.

STIMUNO Sirup berfungsi meningkatkan sistem imun sehingga daya tahan tubuh anak tetap optimal dan ia tidak mudah terserang kuman penyakit. Selain itu, karena meningkatkan daya tahan tubuh anak, STIMUNO Sirup juga dapat mempercepat penyembuhan penyakit infeksi.

Terdapat tiga varian rasa STIMUNO Sirup yang dapat Moms berikan kepada Si Kecil, yaitu rasa original tutty fruity, anggur, dan orange berry. STIMUNO Sirup mengandung meniran hijau (Phyllanthus niruri) yang sudah terstandarisasi dan melalui berbagai proses pengolahan sehingga aman untuk dikonsumsi secara rutin.

Kini Moms sudah tahu cara mengenali tanda-tanda imunitas anak menurun serta cara meningkatkan imun anak. Dengan imunitas yang terjaga, Si Kecil pun senantiasa sehat dan terhindar dari infeksi penyakit!

Share this article:

Related Articles

Ikuti Social Media kami