" Additionally, paste this code immediately after the opening tag: "

Seberapa Penting Logo Fitofarmaka pada Obat Herbal?

Wabah penyakit yang sedang gencar melanda dunia membuat Moms harus lebih cermat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Tentu saja Moms juga wajib menjaga daya tahan tubuh si kecil supaya tidak gampang sakit dan tumbuh kembangnya maksimal. Salah satu cara sederhana yang dapat Moms lakukan adalah menyiapkan suplemen fitofarmaka untuk seluruh anggota keluarga di rumah.

Istilah fitofarmaka memang masih asing bagi sebagian besar orang. Padahal, produk Fitofarmaka sangat bermanfaat bagi kesehatan dan aman bagi tubuh. Yuk, kenali dulu definisinya sebelum mengetahui contoh fitofarmaka yang baik untuk Moms sekeluarga.


Apa yang Dimaksud dengan Fitofarmaka?

Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 32 Pasal 1 Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional, fitofarmaka adalah produk yang mengandung bahan atau ramuan berupa tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. Secara sederhana, produk fitofarmaka biasanya direkomendasikan atau diresepkan dokter karena manfaatnya sudah teruji secara klinis.


Perbedaan Produk Fitofarmaka dengan Jamu dan Obat Herbal Terstandar (OHT)

Faktanya, fitofarmaka berbeda dengan produk lain berupa jamu dan Obat Herbal Terstandar (OHT). Beberapa perbedaan mendasar antara ketiga produk tersebut adalah sebagai berikut:

● Jamu: penggunaannya aman sesuai syarat yang ditetapkan, klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris (pengalaman dan pengamatan), memenuhi persyaratan mutu yang berlaku, dan klaim harus diawali dengan kata-kata “secara tradisional bermanfaat untuk…”.

● OHT: penggunaannya aman sesuai syarat yang ditetapkan, klaim khasiat dibuktikan secara praklinis (pada hewan percobaan), memenuhi standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

● Fitofarmaka: penggunaannya aman sesuai syarat yang ditetapkan, klaim khasiat dibuktikan secara praklinis (pada hewan percobaan) dan klinis (pada manusia), memenuhi standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan, memenuhi persyaratan mutu yang berlaku, dan jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

Proses Sertifikasi Produk Fitofarmaka

Suatu produk obat bisa mendapatkan sertifikasi fitofarmaka jika sudah melalui beberapa tahapan berikut ini:

  1. Pemohon menyerahkan dokumen pada BPOM yang mencakup surat permohonan pengajuan, bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Rencana Induk Pembangunan (RIP) IOT dan IEBA yang telah disetujui kepala BPOM, dan dokumen sistem mutu sesuai persyaratan Tata Cara Pengajuan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Bila dokumen belum lengkap, maka dokumen tersebut akan dikembalikan kepada pemohon agar bisa dilengkapi.
  2. BPOM melakukan pemeriksaan terhadap sarana produksi industri fitofarmaka.
  3. BPOM akan menerbitkan dan menyerahkan dokumen hasil pemeriksaan dan surat sertifikasi CPOTB fitofarmaka.
  4. Jika ada ketidaksesuaian yang ditemukan dalam proses pemeriksaan sarana produksi, pemohon diharapkan membuat dan mengumpulkan Corrective Anda Preventive Action (CAPA) industri fitofarmaka kepada BPOM.
  5. BPOM akan melakukan evaluasi secara berkelanjutan. Jika hasil evaluasi dokumen dan CAPA dinyatakan lengkap, pemohon akan segera mendapatkan sertifikasi CPOTB. Sebaliknya, BPOM akan menerbitkan surat penolakan pada industri fitofarmaka bila menemukan dokumen yang tidak lengkap.

Proses sertifikasi fitofarmaka yang panjang membuktikan bahwa produk fitofarmaka dibuat secara teliti agar bermanfaat bagi kesehatan dan minim efek samping. Hingga saat ini, belum banyak produk yang berhasil meraih sertifikasi tersebut. Satu-satunya suplemen herbal yang sudah memiliki sertifikasi fitofarmaka adalah Stimuno. Contoh fitofarmaka yang satu ini terbukti bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, mencegah penyakit, dan mempercepat penyembuhan.

Ada tiga varian Stimuno yang bisa Moms pilih sesuai kebutuhan, yaitu Stimuno Forte (kapsul) untuk anak dan orang dewasa serta Stimuno Syrup dan Stimuno Syrup Stick Pack untuk anak usia 1 tahun ke atas. Moms dapat memberikan Stimuno kepada si kecil secara teratur supaya daya tahan tubuhnya tetap terjaga dan terhindar dari risiko penyakit menular akibat mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Mari mengandalkan Stimuno yang sudah berkomitmen melindungi sistem imun keluarga Indonesia.

Share this article:

Related Articles

Ikuti Social Media kami