" Additionally, paste this code immediately after the opening tag: "

Moms, Ketahui Bagaimana Gejala ISPA pada Anak dan Cara Mengatasinya

Anak-anak rentan terjangkit berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Apalagi bila banyak faktor pencetus yang menjadi penyebab, misalnya perubahan cuaca ekstrem, kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, atau kebiasaan bermain di luar rumah. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang anak adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Penyakit ISPA pada anak sebenarnya tidak berbahaya, tetapi harus tetap ditangani secara intensif agar tidak menimbulkan komplikasi penyakit serius.

Jangan panik jika si kecil mengidap ISPA ya, Moms. Kenali dulu gejala dan penyebab ISPA pada anak supaya Moms bisa mengatasi penyakit tersebut secara efektif.

Apa Itu ISPA?

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang juga dikenal dengan istilah Upper Respiratory Tract Infection (URTI) adalah gangguan pernapasan yang menyerang hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan (faring), dan kotak pita suara (laring). Bila tidak ditangani secara intensif, ISPA dapat mengakibatkan peradangan pada hidung hingga paru-paru.

Istilah ISPA sebenarnya digunakan untuk menggambarkan sekumpulan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan. Beberapa penyakit yang tergolong dalam kelompok ISPA, antara lain:

●       Pilek: produksi lendir secara berlebihan dan terus-menerus pada hidung.

●       Sinusitis: peradangan pada dinding sinus (rongga kecil yang saling terhubung dalam tengkorak).

●       Laringitis: peradangan pada laring (saluran pernapasan yang menjadi tempat pita suara).

●       Faringitis: radang tenggorokan.

●       Tonsillitis: radang amandel.

●       Epiglottitis: peradangan pada epiglotis (katup yang menutup saluran pernapasan ketika makan atau minum).


Mengenal Gejala-Gejala ISPA 

Beberapa gejala ISPA pada anak yang harus diwaspadai, yaitu:

●       Hidung tersumbat atau mengeluarkan ingus.

●       Bersin dan batuk.

●       Produksi dahak (sputum) yang berlebihan.

●       Demam.

●       Sakit kepala.

●       Kelelahan dan mudah merasa lemas.

●       Kesulitan menelan karena tenggorokan sakit.

●       Suara serak (biasanya terjadi pada anak yang mengidap laringitis).

Gejala ISPA pada anak terjadi selama 1 hingga 2 minggu. Bila daya tahan tubuh si kecil dalam keadaan baik, maka gejala tersebut akan mereda setelah 2 minggu. Kendati demikian, Moms tetap harus telaten merawat buah hati yang terjangkit ISPA agar lekas sembuh dan tidak menyebabkan penyakit pernapasan yang lebih serius. Beberapa gejala lanjutan yang lebih parah dan harus diwaspadai, yaitu:

●       Napas berbunyi atau sesak napas.

●       Nyeri pada dada atau perut.

●       Kadar oksigen dalam darah terbilang rendah.

●       Bibir dan kuku berwarna kebiru-biruan.

●       Kulit jadi pucat dan terasa dingin.

●       Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.

●       Kejang dan penurunan kesadaran.

●       Beberapa gejala tersebut menunjukkan bahwa ISPA sudah menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti dehidrasi, pneumonia (radang paru-paru), atau bronkitis.


Berbagai Penyebab ISPA

Dua penyebab ISPA pada anak adalah kontaminasi virus dan bakteri. Jenis virus yang menyebabkan ISPA, yaitu:

●       Rhinovirus.

●       Adenovirus.

●       Virus Coxsackie.

●       Human Metapneumovirus.

●       Parainfluenza.


Sedangkan bakteri yang menyebabkan ISPA, yaitu:

●       Kelompok A beta-hemolytic streptococci.

●       Kelompok C beta-hemolytic streptococci.

●       Corynebacterium diphtheriae (diphtheria).

●       Neisseria gonorrhoeae (gonore).

●       Klamidia pneumoniae (klamidia).

Beberapa hal yang menyebabkan peningkatan risiko infeksi bakteri atau virus penyebab ISPA pada anak adalah sebagai berikut:

●       Anak berinteraksi atau dekat dengan orang yang mengidap ISPA. Ketika pengidap ISPA tersebut batuk atau bersin tanpa menutup mulutnya, droplet (percikan air liur) yang mengandung virus atau bakteri rentan menjangkiti anak.

●       Si kecil berada di ruangan yang tertutup dan penuh sesak bersama orang yang mengidap ISPA.

●       Orang yang mengidap ISPA menyentuh mata, hidung, atau mulut anak sehingga menyebabkan penularan penyakit tersebut.

●       Kelembapan udara sangat tinggi, terutama pada musim pancaroba.

●       Kondisi rumah yang lembap dan minim pencahayaan alami. Hal ini membuat rumah rentan menjadi tempat berkembang biak virus dan bakteri penyebab ISPA.

●       Daya tahan tubuh anak sedang lemah.


Diagnosis Penyakit ISPA

Saat memeriksa pasien yang mengalami gangguan pernapasan, dokter juga akan memeriksa hidung, telinga, dan tenggorokan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi. Penumpukan cairan atau peradangan paru-paru dapat dideteksi melalui suara stetoskop. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kadar (saturasi) oksigen dalam tubuh bila pasien mengalami sesak napas. ISPA yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut karena dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pasien tetap harus mengonsumsi obat untuk meringankan gejala-gejala ISPA.

Sementara itu, ISPA akibat bakteri hanya dapat didiagnosis melalui pengambilan sampel dahak yang dilanjutkan dengan tahap pemeriksaan di laboratorium. Biasanya dokter juga menganjurkan pemeriksaan CT Scan dan rontgen untuk mengecek kondisi paru-paru. Penyakit ISPA akibat bakteri yang tidak ditangani hingga tuntas berisiko menyebabkan komplikasi penyakit paru-paru.


Cara Mengobati Penyakit ISPA pada Anak

Walaupun ISPA tergolong penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, buah hati Moms tetap harus dirawat secara intensif di rumah supaya penyakit tersebut tidak menyebabkan kemunculan penyakit lainnya. Ajaklah si kecil untuk melakukan beberapa hal penting ini agar lekas sembuh:

●       Memperbanyak istirahat supaya daya tahan tubuh meningkat.

●       Mengoleskan pelembap (petroleum jelly) pada bagian luar hidung supaya hidung terasa lebih nyaman dan si kecil bisa tidur nyenyak.

●       Mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang sehingga daya tahan tubuh si kecil semakin kuat dan mampu melawan penyebab ISPA. Jika si kecil kurang nafsu makan, Moms bisa mencoba menyiapkan makanan favoritnya dengan porsi kecil dan intensitas lebih sering dari biasanya.

●       Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak untuk mengencerkan dahak sekaligus melegakan sistem pernapasan.

●       Mengonsumsi air lemon atau madu hangat untuk meredakan batuk.

●       Menghirup uap dari campuran air panas dan minyak kayu putih untuk melegakan hidung tersumbat. Terapi uap juga bisa dilakukan secara mandiri bila Moms memiliki perangkat nebulizer di rumah.

●       Berkumur dengan larutan air garam yang hangat jika mengalami sakit tenggorokan.

●       Bila gejala ISPA tak kunjung membaik setelah 2 minggu, Moms harus mengajak si kecil berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep beberapa obat berikut ini untuk meredakan gejala dan menyembuhkan ISPA pada anak:

●       Ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri otot.

●       Diphenhydramine dan pseudoephedrine untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat.

●       Antibiotik bila ISPA disebabkan bakteri.

●       Obat batuk.


Dampak Buruk ISPA Bagi Tumbuh Kembang Anak

Anak-anak yang tidak terjangkit ISPA secara berulang tidak rentan mengalami gangguan tumbuh kembang. Namun, ISPA yang tak kunjung sembuh ternyata juga bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Anak yang terjangkit ISPA dalam waktu lama biasanya mengalami penurunan nafsu makan sehingga berat badannya tak kunjung naik.

Di samping itu, infeksi kronis yang disebabkan ISPA juga dapat menghambat penyerapan nutrisi di usus. Akibatnya, pertumbuhan linier anak terganggu dan anak berisiko mengalami stunting. Risiko stunting membuat tubuh anak jadi pendek, kemampuan belajarnya terhambat, mengalami masalah pubertas, dan rentan sakit. Moms harus segera mengajak buah hati berkonsultasi dengan dokter bila si buah hati mengidap ISPA dan mulai mengalami gangguan tumbuh kembang.

Beberapa bahan makanan yang terbukti ampuh menangkal ISPA sekaligus penting untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak, yaitu:

●       Bahan makanan kaya vitamin A dan D seperti ikan, telur, kaldu ayam, dan produk hasil fermentasi (misalnya keju dan yogurt).

●       Bahan makanan kaya vitamin C seperti aneka jenis sayuran hijau (sawi, bayam, dan brokoli) dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, strawberry, dan kiwi).

●       Aneka jenis rempah seperti jahe dan kunyit yang dapat membantu proses detoksifikasi paru-paru secara alami. Kandungan rempah-rempah dalam makanan dan minuman ampuh meredakan hidung tersumbat dan melegakan pernapasan. Moms bisa mengolah rempah-rempah menjadi minuman hangat atau sup untuk menggugah selera makan si kecil.

●       Kacang-kacangan yang kaya protein dan antioksidan untuk mendukung daya tahan tubuh anak.


Cara Mencegah ISPA pada Anak

Pengalaman ISPA pada anak tentu jadi pelajaran berharga yang membuat Moms lebih cermat menjaga kesehatan si kecil. Jangan lupa mengajak si kecil melakukan beberapa cara mencegah ISPA berikut ini agar penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti buah hati Moms:

●       Selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air bersih yang mengalir, terutama setelah beraktivitas di luar rumah, usai menggunakan toilet, dan sebelum makan.

●       Menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70% setelah memegang benda-benda di tempat umum.

●       Tidak menyentuh wajah sebelum cuci tangan.

●       Membatasi kegiatan di luar rumah, terutama bila ada kerumunan atau ketika terjadi perubahan cuaca ekstrem.

●       Melakukan aktivitas fisik secara rutin supaya daya tahan tubuh meningkat.

●       Mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang supaya kebutuhan gizi harian tubuh selalu tercukupi.

●       Menghindari kontak fisik dengan pengidap ISPA.

●       Menjauhi orang yang sedang merokok karena asap rokok mengandung banyak zat kimia yang memicu risiko ISPA.

●       Menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

●       Membersihkan barang-barang yang sering dipegang banyak orang, misalnya remote TV, gagang pintu, permukaan smartphone, dan keran air.

●       Membersihkan seisi rumah (terutama kamar anak) dari debu dan kotoran lainnya. Jangan malas mencuci seprai, selimut, dan mainan anak minimal 2 minggu sekali.

●       Menjalani proses vaksinasi untuk mengurangi risiko infeksi. Beberapa jenis vaksin yang efektif mencegah ISPA antara lain vaksin MMR, pneumonia, dan influenza.

●       Mengonsumsi susu setiap hari karena kandungan omega 3 dalam susu membantu mencegah ISPA serta meningkatkan daya tahan tubuh.

●       Menghindari kegiatan berbagi mainan, makanan, dan minuman dengan orang yang sedang mengidap ISPA.

●       Memberikan suplemen yang tepat untuk anak agar mencegah terjadinya ISPA

Moms tak perlu terlalu khawatir dengan kebutuhan gizi si kecil ketika terjangkit ISPA. Asupan gizi tidak cuma bisa diperoleh dari makanan sehari-hari melainkan juga dari suplemen anak. Banyak sekali produk suplemen anak yang diklaim mengandung gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang dan daya tahan tubuh buah hati. Namun, Moms harus teliti memilih suplemen terbaik yang terbukti aman dan bermanfaat bagi anak.

Kini, ada STIMUNO Sirup yang bisa jadi andalan Moms untuk mendukung tumbuh kembang dan daya tahan tubuh buah hati. STIMUNO adalah suplemen herbal anak yang mengandung formula dari komposisi tunggal ekstrak tanaman meniran (Phyllanthus niruri). Produk herbal ini terbukti berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit, dan mempercepat proses penyembuhan pasien ISPA. STIMUNO Sirup telah teruji klinis dapat menurunkan demam pada pasien anak yang mengidap ISPA. Moms dapat memberikan STIMUNO Sirup secara teratur kepada si kecil agar daya tahan tubuhnya tetap optimal sehingga tidak mudah terserang mikroorganisme penyebab penyakit.

Jangan biarkan ISPA merenggut keceriaan si kecil ya, Moms. Ketelatenan Moms dalam menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembang si kecil akan membuatnya selalu aktif, ceria, dan terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Share this article:

Related Articles

Ikuti Social Media kami