Rutinitas sehari-hari pasti membuat Moms jadi ekstra sibuk. Selain merawat si kecil, Moms juga harus menyelesaikan semua urusan rumah tangga. Apalagi bila Moms termasuk wanita karier aktif, waktu istirahat pasti juga sering tersita untuk urusan pekerjaan atau bisnis. Meskipun sibuk, jangan sampai Moms kekurangan waktu tidur. Manfaat istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh.
Jangan mengorbankan waktu tidur hanya karena kesibukan yang harus Moms jalani setiap hari. Yuk, kenali beberapa manfaat tidur cukup berikut ini supaya Moms tidak mengabaikan waktu tidur di sela-sela aktivitas:
Hasil riset yang dipublikasikan di The Journal of Experimental Medicine mengungkapkan bahwa manfaat tidur cukup mampu mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi penyakit. Aktivitas padat yang membuat Moms kurang tidur selama beberapa hari rentan menyebabkan gangguan kesehatan seperti flu dan batuk akibat infeksi. Itulah sebabnya Moms harus memiliki waktu tidur yang cukup agar sistem imun tubuh kembali prima dan membuat Moms tak gampang sakit.
Manfaat istirahat yang cukup juga berkaitan erat dengan kestabilan berat badan. Kurang tidur dapat memicu hormon ghrelin yang meningkatkan nafsu makan supaya tubuh tidak kekurangan energi. Moms akan kesulitan mengendalikan nafsu makan dan keinginan menyantap makanan tinggi kalori jadi semakin besar. Jika produksi hormon ghrelin secara berlebihan terjadi terus-menerus, kemungkinan besar Moms mengalami kenaikan berat badan.
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa kurang tidur membuat seseorang lebih rentan mengalami bad mood, stres, dan depresi. Di samping itu, kurang tidur juga mengganggu fokus dan daya ingat karena otak tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Salah satu cara paling mudah menjaga kesehatan mental dan kinerja otak adalah tidur cukup setiap hari. Sehingga Moms siap melanjutkan aktivitas dengan fisik bugar dan suasana hati yang baik.
Tak banyak orang yang tahu kalau manfaat tidur cukup juga dapat meminimalkan risiko penyakit kronis. Kurang tidur selama beberapa hari bisa menyebabkan sensitivitas insulin menurun sehingga kadar gula darah meningkat. Kebiasaan kurang tidur yang memicu diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti kerusakan ginjal (nefropati diabetik), gangguan mata (retinopati diabetik), kerusakan saraf (neuropati diabetik), dan penyakit jantung.
Faktor usia turut mempengaruhi kebutuhan waktu tidur seseorang. Waktu tidur ideal yang disarankan untuk setiap rentang usia adalah sebagai berikut:
- Bayi 0–3 bulan: 14–17 jam per hari.
- Bayi 4–11 bulan: 12–15 jam per hari.
- Bayi 1–2 tahun: 11–14 jam per hari.
- Anak prasekolah usia 3–5 tahun: 10–13 jam per hari.
- Anak usia sekolah 6–13 tahun: 9–11 jam per hari.
- Anak usia sekolah 6–13 tahun: 9–11 jam per hari.
- Remaja 14–17 tahun: 8–10 jam per hari.
- Dewasa muda 18–25 tahun: 7–9 jam per hari.
- Dewasa 26–64 tahun: 7–9 jam per hari.
- Lansia (usia lebih dari 65 tahun): 7–8 jam per hari.
Mulai sekarang, pastikan keluarga mendapatkan manfaat tidur cukup agar sistem imun tubuh tetap terjaga dengan baik. Selain istirahat cukup setiap hari, Moms juga dapat mengandalkan STIMUNO Forte untuk menjaga daya tahan tubuh anggota keluarga. Produk STIMUNO yang satu ini berperan sebagai pendamping nutrisi keluarga yang juga berfungsi sebagai penjaga daya tahan tubuh. STIMUNO merupakan produk herbal Fitofarmaka yang terbukti berkhasiat dan aman untuk meningkatkan kekebalan tubuh, berguna untuk mencegah sakit dan mempercepat penyembuhan. Tidak seperti jamu yang khasiatnya hanya dibuktikan secara empiris atau Obat Herbal Terstandar yang belum teruji secara klinis, Fitofarmaka sudah teruji khasiatnya pada manusia dan telah terstandarisasi sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Khusus untuk si kecil, Moms dapat memberikan STIMUNO Sirup setiap hari agar imun tubuhnya tetap terjaga dan terhindar dari kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri, virus, dan jamur). Asupan makanan bergizi yang disempurnakan dengan STIMUNO akan membuat keluarga selalu sehat dan terjaga dari penyakit.
