10 Jenis Permainan Edukasi Anak untuk Menstimulasi Kecerdasan Si Kecil

Tumbuh kembang anak yang berlangsung lancar pasti membuat Moms bahagia. Faktanya, buah hati Moms bukan hanya membutuhkan asupan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya maksimal. Stimulasi berupa permainan edukasi anak, interaksi dengan lingkungan sekitar, dan hal-hal sederhana lainnya juga penting untuk mendukung tumbuh kembang buah hati.

Dua tahun pertama kehidupan si kecil merupakan masa paling berharga yang dikenal dengan istilah golden age. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan orang tua untuk melakukan stimulasi pada anak baru lahir hingga usia 3 tahun secara gencar karena otak anak membentuk hubungan antar sel pada 3 tahun pertama. Jalinan antar sel yang kuat dan kompleks membuat buah hati Moms tumbuh menjadi pribadi yang cerdas.

Anak usia 0 hingga 3 tahun dapat menerima berbagai rangsangan secara cepat dan mempelajari banyak hal baru. Jadi, stimulasi bukan hanya dilakukan di tingkat sekolah melalui permainan edukasi TK atau SD. Buah hati Moms harus mendapatkan stimulasi yang tepat sejak lahir agar perkembangan otaknya berlangsung maksimal.

Manfaat Stimulasi Otak Anak Usia 1-5 Tahun

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh bila Moms rutin melakukan stimulasi otak anak usia 1-5 tahun, yaitu:

- Mendukung perkembangan kognitif anak sehingga buah hati Moms bisa mendapatkan dan mencerna banyak informasi yang didapatkan dari lingkungan sekitar. Anak-anak yang memperoleh stimulasi otak secara maksimal akan memiliki kemampuan mengingat, menganalisis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang baik.

- Memaksimalkan perkembangan motorik dan sensorik anak yang berkaitan erat dengan kemampuan geraknya. Kematangan otot dan saraf yang prosesnya berlangsung sesuai usia akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang aktif serta lekas mandiri.

- Mematangkan perkembangan emosional anak. Tumbuh kembang si kecil bukan sekadar soal kecerdasan dan fisik semata. Moms juga harus memperhatikan perkembangan emosionalnya secara cermat. Anak-anak yang mendapatkan stimulasi otak secara tepat akan berkembang menjadi pribadi yang memiliki empati, mampu mengenali karakter diri sendiri dan orang lain, serta bisa menjalin relasi yang baik dengan banyak orang.

- Memperlancar perkembangan bahasa anak sejak usia dini. Anak-anak yang jarang memperoleh stimulasi otak biasanya mengalami hambatan perkembangan bahasa. Padahal, kemampuan berbahasa sangat penting untuk menunjang komunikasi supaya si kecil bisa menyampaikan maksudnya dengan cara yang jelas. Ketika usia anak terus bertambah, kemampuan berbahasa yang baik akan membantunya menjalin komunikasi dan relasi yang erat dengan lingkungan sekitarnya.

- Mengidentifikasi minat dan jenis kecerdasan dominan pada anak. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama kehidupannya ternyata bisa memperlihatkan minat dan jenis kecerdasan tertentu. Misalnya, anak yang aktif bergerak dan menyukai olahraga mempunyai kecerdasan kinestetik yang tinggi sedangkan anak yang suka dibacakan dongeng dan membaca buku memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi. Moms bisa mengarahkan bakat anak secara tepat bila sudah berhasil mengenali minat dan kecerdasannya.

- Menyiapkan anak untuk memasuki tahap sekolah. Anak-anak yang mendapatkan stimulasi otak secara maksimal biasanya lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan mampu belajar hal-hal baru dalam waktu singkat. Persiapan ini akan membuat anak berprestasi dan menikmati aktivitas sekolah setiap hari.

- Mendeteksi gangguan perkembangan pada anak sejak dini. Anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang tertentu (misalnya autis, speech delay, atau cerebral palsy) tidak menunjukkan respon bila diberi stimulasi tertentu sesuai usianya. Penanganan secara intensif bisa segera dilakukan bila Moms menemukan hal tersebut dalam diri si kecil sesegera mungkin.

Mengenal Berbagai Jenis Permainan Edukasi Anak


Stimulasi otak anak secara sederhana bisa dilakukan dengan mengajak si kecil ngobrol, beraktivitas di luar ruangan, bernyanyi, membacakan dongeng, dan membantu kegiatan Moms di rumah. Namun, Moms juga harus meluangkan waktu bermain agar stimulasi otak berlangsung menyenangkan bagi si buah hati. Banyak sekali sarana permainan edukasi anak yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

1.  Mainan yang Berbunyi

Jenis mainan yang satu ini bisa digunakan sejak usia anak menginjak 3 bulan. Biasanya anak usia 3 bulan sudah mulai tertarik dengan bunyi yang didengarnya. Moms bisa memberikan mainan berbunyi yang terbuat dari karet, kotak musik, atau mainan yang terdiri dari suara aneka hewan. Selanjutnya, Moms bisa mengajak buah hati yang usianya lebih dari 1 tahun untuk mengidentifikasi berbagai jenis suara, misalnya suara anggota keluarga, berbagai hewan, gerimis, dan jenis-jenis bunyi lainnya. Selain melatih kepekaan pendengaran, permainan sederhana ini juga baik untuk melatih daya ingat anak.

2.  Busy Book

Istilah busy book memang masih terkesan asing bagi sebagian besar orang. Busy book adalah mainan berbentuk buku yang setiap halamannya berisi aneka sarana untuk mendukung aktivitas balita. Misalnya, ada halaman untuk mengenal bentuk, mengenal warna, belajar berhitung, mengenal anggota tubuh, atau mengenal hewan. Biasanya anak usia batita (bawah tiga tahun) sangat suka bermain busy book karena warna dan bentuknya sangat menarik. Tak cuma memuaskan rasa ingin tahu si kecil, bermain busy book jauh lebih bermanfaat daripada menonton video atau bermain game di gadget. Bentuk busy book biasanya juga dirancang untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus anak, misalnya mengaitkan kancing, menarik ritlesting, merasakan tekstur permukaan yang berbeda-beda, atau mengikat tali.

3.  Bola

Salah satu sarana permainan edukasi anak yang paling sederhana, bermanfaat, dan mudah didapat adalah bola. Bahkan, bola masih digunakan sebagai alat permainan edukasi anak SD di sekolah. Banyak sekali jenis permainan yang bisa dilakukan menggunakan bola, misalnya lempar tangkap, mengoper, atau menyusun bola sesuai warna dan jenisnya pada keranjang. Moms bisa membelikan aneka ukuran, bahan, dan warna bola untuk menstimulasi otak si kecil. Di samping itu, bermain bola bersama keluarga atau teman-teman juga dapat melatih kemampuan komunikasi buah hati Moms.

4.  Balok Susun

Anak-anak usia 1 tahun biasanya mulai tertarik melihat balok susun berwarna-warni dengan beragam bentuk. Ketika mulai beranjak besar, Moms bisa mengajak si kecil belajar bermain balok susun. Mulailah dengan membiarkan buah hati Moms memegang balok-balok tersebut. Lama-kelamaan, si kecil pasti tergugah untuk menyusunnya menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan. Bermain balok susun dapat melatih kemampuan motorik kasar serta koordinasi mata dan tangan si kecil. Sebaiknya Moms memilih balok susun berukuran besar supaya tidak membuat si kecil tersedak, ya. Usahakan pula memilih balok susun yang memiliki label non-toxic paint untuk memastikan kandungannya aman bagi si kecil.

5.  Puzzle

Selain balok susun, permainan puzzle juga sangat baik untuk menstimulasi anak. Moms bisa membelikan puzzle kepada buah hati yang sudah berumur 2 tahun. Mulailah dengan puzzle yang kepingannya berukuran besar untuk memudahkan anak. Moms harus mendampingi si kecil bermain puzzle agar dapat membantunya saat mulai kesulitan. Kalau si kecil tampak tertarik bermain puzzle, jangan ragu membelikan puzzle yang ukuran kepingnya lebih kecil. Bermain puzzle sangat untuk menstimulasi kemampuan memecahkan masalah, daya ingat, dan kreativitas anak.

6.  Magnet Huruf dan Angka

Jangan putus asa bila si kecil tampak kurang suka belajar huruf dan angka. Moms bisa menyiasatinya dengan menyiapkan permainan edukasi anak TK sejak dini di rumah, yaitu magnet huruf dan angka. Warna dan ilustrasi mainan yang menarik biasanya berhasil menggugah si kecil untuk mencoba mainan tersebut. Ajaklah buah hati bermain magnet huruf dan angka setiap hari agar si kecil lekas mengenal huruf dan angka secara lancar. Sesi bermain magnet huruf dan angka bisa dilakukan sejak usia 3 tahun supaya buah hati Moms sudah lancar membaca dan menulis ketika memasuki jenjang pendidikan TK.

7.  Masak-masakan

Permainan masak-masakan bukan hanya untuk anak perempuan saja, Moms. Memasak merupakan life skill yang harus dikuasai semua orang. Jadi, tak ada salahnya bila buah hati bermain masak-masakan bersama Moms atau ayah. Bermain masak-masakan akan membuat si kecil belajar mengenal aneka bahan makanan dan peralatan dapur. Selain itu, langkah-langkah memasak juga membuat si kecil mampu menganalisis dan melakukan sesuatu secara sistematis. Bahkan, bermain masak-masakan dengan bahan makanan sungguhan juga melatih kemandirian si kecil untuk hidup rapi dan bersih.

8.  Magnet Board

Mainan menarik lainnya yang bermanfaat untuk stimulasi otak anak adalah magnet board. Anak-anak bisa menggambar aneka bentuk menggunakan magnet board tanpa boros kertas. Bermain magnet board dapat melatih kreativitas anak, koordinasi mata dan tangan, serta kemampuan berpikir kritis. Moms bisa mengajak anak membuat gambar berdasarkan bentuk-bentuk sederhana yang ada di lingkungan sekitar, misalnya gambar pohon, hewan, mobil, dan boneka.

9.  Origami

Seni melipat kertas asal Jepang ini ternyata merupakan permainan edukasi anak yang baik untuk tumbuh kembang otak. Alat permainannya sederhana, hanya berupa kertas warna-warni yang biasa dijual di toko buku. Jika sudah menyiapkan kertas warna-warni, Moms bisa lekas mengajak anak belajar membuat bentuk-bentuk origami sederhana, contohnya perahu dan pesawat terbang. Permainan edukasi anak TK dan SD ini bermanfaat untuk melatih motorik halus, kesabaran, dan ketekunan. Kalau buah hati Moms sudah mahir membuat origami sederhana, Moms bisa mengembangkannya dengan membuat bentuk origami yang lebih rumit dan menarik.

10.  Plastisin

Plastisin atau lilin mainan merupakan sarana bermain populer yang baik untuk perkembangan otak si kecil. Anak-anak usia 3 tahun ke atas biasanya sudah paham cara bermain plastisin dan tertarik membuat aneka bentuk berdasarkan benda-benda yang dilihatnya. Bermain plastisin dapat menjadi salah satu cara positif bagi anak untuk menyalurkan emosi. Di samping itu, plastisin juga membuat kemampuan motorik halus anak berkembang. Kreativitas dan imajinasi anak pun akan terasah saat bermain plastisin. Pastikan bahwa Moms memilih plastisin yang terbuat dari bahan berkualitas dan aman bagi anak-anak, ya. Moms tak perlu ragu mengizinkan si kecil bermain plastisin bersama teman-teman sebaya supaya kemampuan bersosialisasi buah hati Moms berkembang pesat.

 ***

Stimulasi kecerdasan anak akan menghasilkan manfaat maksimal bila Moms juga memenuhi asupan kebutuhan gizi harian bagi si kecil. Kini, Moms dapat mengandalkan STIMUNO Sirup untuk menyempurnakan perlindungan sistem kekebalan tubuh si kecil.

STIMUNO adalah produk herbal fitofarmaka yang terbukti bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, mencegah penyakit, dan mempercepat penyembuhan. Moms dapat memberikan STIMUNO kepada si kecil secara teratur supaya daya tahan tubuhnya tetap terjaga dan terhindar dari risiko penyakit menular akibat mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Manfaat STIMUNO sirup dan stimulasi berupa permainan edukasi anak akan membuat si kecil tubuh menjadi pribadi yang cerdas dan aktif.


Share this article:

Related Articles

Ikuti Social Media kami