Kasus Covid-19 yang melanda tanah air memang meresahkan. Wabah virus tersebut tak hanya rentan menyerang orang dewasa dengan penyakit bawaan (komorbid), melainkan juga anak-anak. Dilansir dari VOA Indonesia, data Satgas Penanganan Covid-19 RI menyatakan bahwa ada 777 anak Indonesia yang meninggal akibat Covid-19 terhitung hingga pertengahan Juni 2021. Selain harus mencegah penularan Covid-19 yang rentan menyerang si kecil, Moms juga harus memahami cara isolasi mandiri di rumah yang benar sebagai langkah antisipasi.
Jangan terlalu panik jika si kecil terjangkit Covid-19 ya, Moms. Isolasi mandiri (isoman) bisa dilakukan kalau buah hati Moms tidak menunjukkan gejala penyakit apapun (asimptomatik) atau hanya mengalami gejala ringan (misalnya batuk, pilek, demam, ruam pada tubuh, atau muntah ringan). Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh biasanya efektif karena anak-anak lebih merasa nyaman di rumah dibandingkan dirawat di rumah sakit. Moms hanya perlu mengikuti panduan isoman anak berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) supaya si kecil lekas sembuh.
Moms wajib menerapkan cara isolasi mandiri di rumah yang benar berikut ini agar buah hati lekas sembuh dan seluruh anggota keluarga terbebas dari ancaman Covid-19:
● Memastikan anak berada di rumah sepanjang hari, tidak keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain.
● Mengingatkan anak untuk memakai masker di rumah ketika berkomunikasi dengan anggota keluarga.
● Memberikan “waktu istirahat masker” bila si kecil sedang beraktivitas sendirian, tidur, atau berada pada jarak minimal 2 meter dari anggota keluarga lainnya.
● Menjaga jarak selama beraktivitas dengan anak. Moms juga bisa menyiapkan kamar terpisah untuk anak kalau selama ini si kecil belum memiliki kamar pribadi.
● Moms, si kecil, dan anggota keluarga lainnya harus mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Terutama setelah beraktivitas di toilet, usai bepergian dari luar rumah, sebelum makan, dan setelah kontak fisik atau memegang barang-barang si kecil yang sedang terjangkit Covid-19.
● Menerapkan etika bersin dan batuk yang benar. Ingatkan si kecil untuk menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau lengan bagian atas ketika bersin atau batuk. Sehingga risiko penyebaran Covid-19 melalui droplet (cairan tubuh) dapat diminimalisir.
● Mengingatkan anak untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter agar lekas sembuh.
● Melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan sederhana pada anak, yaitu cek suhu tubuh, cek saturasi oksigen, frekuensi denyut nadi, dan laju napas pada pagi dan sore hari.
● Memberikan asupan makanan bergizi untuk si kecil setiap hari. Makanan bergizi penting untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Usahakan untuk memberikan sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat, dan air secara seimbang. Bila si kecil kurang nafsu makan, Moms harus menyiasatinya dengan menyiapkan menu makanan favorit sehingga si kecil kembali berselera.
● Memberikan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh si kecil selama isoman.
Anak dinyatakan sembuh dari Covid-19 bila gejala-gejala penyakit tersebut sudah hilang selama isoman. Swab antigen setelah isolasi mandiri selama 14 hari tidak perlu dilakukan jika sudah terbebas dari gejala apapun. Namun, Moms bisa mengajak anak melakukan tes tersebut bila menginginkan keterangan valid, misalnya untuk kebutuhan pergi ke luar kota atau luar negeri.
